Home » , » HATTA RAJASA : "Hindari Kepentingan Pragmatis"

HATTA RAJASA : "Hindari Kepentingan Pragmatis"



MOMENTUM perubahan menjelang 2014 menjadi perjalanan yang sangat penting bagi dunia perpolitikan di Tanah Air. Perubahan ini juga dirasakan banyak tokoh politik, termasuk Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.
Berikut ini wawancara dengan Hatta Rajasa yang juga merupakan menko perekonomian:
Momentum perubahan menjelang tahun 2014 sangat penting. Pak Hatta tidak ingin kehilangan momentum itu karena sebagai salah satu tokoh bangsa tentu harus punya peran besar. Pak Hatta menyiapkan momentum itu seperti apa?

Saya sungguh setuju bahwa 2014 adalah merupakan tahun yang sangat penting bagi perjalanan bangsa. Oleh sebab itu saya pun tidak ingin kehilangan momentum tersebut. Sebagai anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, 2014 adalah masa akhir pengabdian. Oleh sebab itu saya ingin mencurahkan seluruh tenaga dan pikiran saya untuk menyukseskan pemerintahan ini mencapai sasaran 2014. Tentu saja sebagai menko perekonomian saya harus mencapai sasaran pertumbuhan yang tinggi, pendapatan per kapita USD 5.000, GDPdi atas USD1 triliun, kemiskinan turun pada angka 8–10% dan pengangguran turun pada angka 5–6%.

Meski demikian, sebagai ketua umum partai, saya punya kewajiban untuk mempersiapkan partai saya sebagai partai yang juga sukses mencapai sasarannya, yaitu mencapai double digitpada pemilu mendatang. Mempersiapkan pekerjaan besar kita, di samping menyukseskan program-program pembangunan ekonomi masyarakat, juga mempersiapkan pesta demokrasi yang jauh lebih baik dari sebelumnya, jauh dari praktik-praktik kotor dan mengedepankan kesantunan dalam politik. Karena dengan sistem demokrasi yang baik kita bisa mengantarkan pemimpin yang terbaik pula.

Bisa dipastikan perpolitikan akan semakin panas, saatinipunmulaiterlihatsedikit gaduh,tetapi kewajiban kita pulalah sebagai pemimpin untuk menahan diri dan mengutamakan kepentingan yang lebih besar (bangsa dan negara) daripada kepentingan sempit atau kepentingan kelompok dan pragmatis. Karena itu akan dapat mengoyak keutuhan dan capaian yang sudah kita  raih saat ini.

Pak Hatta termasuk tokoh yang baik untuk punya akses ke politik, ke rakyat maupun ke kalangan lain. Tidak salah pula bila Pak Hatta ikut dalam kompetisi di 2014 nanti?

Begini, banyak orang mengatakan parpol itu identik dengan kekuasaan. Itu tidak salah walaupun itu tidak cukup. Kalau menurut saya, misinya harus berhimpitan dengan misi negara, yaitu membangun masyarakat. Jadi kalau partai saya memang harus bisa memberikan sumbangan kepada bangsanya dan itulah esensinya. Kekuasaan ya sasaran, tetapi bukan tujuan dan itu juga bukan theultimate goal political party.Seharusnya tidak otomatis ketua umum partailah yang menjadi capres.

Karena partai pun harus membuka ruang bagi putra terbaik. Bagaimana kita mencari pemimpin terbaik, sistem yang mengatarkan itu nanti. Jadi tidak serta-merta ketua umum partainya. Saya ketua umum partai mengatakan, belum tentu ketua umum partai melakukan itu (mencalonkan diri sebagai capres). Namun apabila sistem rekrutmen sudah berjalan dengan baik, kader partai terbaiklah yang pantas dicalonkan sebagai presiden. Jadi itu yang saya katakan.Kita harus siap untuk menghadapi, untuk berperan dalam kondisi dan keadaan apa pun.Tapi ketika peran itu ada dalam diri kita, maka kita harus menjadi the best di situ.

PAN sepertinya sudah yakin the best-nya itu adalah Bapak?

Saya tidak berani mengatakan sayalah the best di partai, tetapi saya tidak bisa menghalangi kehendak semua kader partai untuk menyampaikan pikiran dan aspirasinya. Karena sesungguhnya pemimpin harus membuka ruang bagi seluruh kader untuk menyampaikan pikiran dan aspirasinya sehingga partai menjadi hidup dan memiliki semangat untuk berjuang. Biasanya sebuah partai selalu memiliki sebuah jargon “presiden dan menang”. Memang partai politik harus begitu. Karena untuk menumbuhkan spirit dan semangat ya harus memiliki jargon itu.

Yang membuat posisi Bapak tidak enak itu sepertinya besan Bapak, Pak SBY ya ? Padahal Pak Hatta bisa melakukan sesuatu yang sangat leluasa?

Hahaha.... Kalau besan itu tangan Tuhan. Kita tidak bisa merencanakan besanan itu dengan siapa. Tapi semua itu tentu saja tidak menghalangi my freedom untuk mengekspresikan apa pun meski saya menterinya Pak SBY juga. Tapi dari sisi-sisi lain, saya tetap Hatta Rajasa. Jadi menurut saya, ada sisi-sisi kekeluargaan yang harus kita hormati dan respect, tetapi ada pula hubungan-hubungan dalam pemerintahan yang di mana saya adalah pembantu Presiden yang harus menjalankan kebijakan-kebijakan Presiden. Sejauh ini Pak SBY sangat bisa membedakan antara saya sebagai menteri dan kapan Pak SBY bersikap sebagai keluarga.

Bapak tadi mengatakan untuk kompetisi yang fair misalnya saja tidak ada lagi dikotomi, apakah itu dari Jawa atau luar Jawa. Jadi masyarakat harus melihat yang the best. Bagaimana bapak aware untuk melihat jangan ke situ atau tidak lagi ada dikotomi ?

Saya setuju, memang seharusnya demikianlah prinsip-prinsip demokrasi, tidak membedakan latar belakang dari mana pun berasal. Namun kita pun harus menghormati dan menghargai realitas yang tumbuh dan berkembang dalam budaya masyarakat kita. Pendekatan-pendekatan kultural dan emosional masih sangat kuat. Di sinilah diperlukan kesabaran dan ketekunan kita sebagai pemimpin untuk menempatkan prinsip-prinsip kesamaan kesetaraan tidak membeda-bedakan dan prinsip yang terbaiklah yang memimpin. Menurut pandangan saya, meritokrasi harus muncul.

Saya yakin keadaan sekarang sudah sangat berubah, masyarakat kita sudah cukup rasional untuk mencari sosok pemimpinnya dan masyarakat sudah sangat rasional pula untuk membedakan Jawa dan luar Jawa. Jadi jangan pernah kita memulai sesuatu dengan diskriminasi karena itu akan melemahkan kita. Oleh karena itu semua ini perlu ketekunan dan kesabaran kita untuk melakukan pendidikan politik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Bapak sudah saatnya perlu berulang-ulang menyampaikan hal ini kepada masyarakat, bukan sebagai menko perekonomian, tetapi sebagai tokoh bangsa. Bagaimana menurut Bapak ?

Ya tentu saja di dalam PAN sendiri program ini adalah program utama sebagai program yang kita sebut pendidikan untuk masyarakat.Yang pada intinya menjelaskan hak-hak politik demokrasi, kemajemukan, dan keadilan. Kalau kita berulang-ulang menyampaikan hak-hak politik masyarakat dan kewajiban sebagai warga negara, maka demokrasi kita akan semakin matang di mana seluruh warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa ada perbedaan. 

(sumber : koran sindo /rarasati syarief)

0 komentar:

Posting Komentar

MARYONO

MARYONO

MARYONO-CENTER

MARYONO-CENTER

JEJARING SOSIAL

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
KIRIM ARTIKEL ANDA

Nama *
Judul Artikel *
Upload File
Mohon isi kode yang tertera dibawah untuk filter spam
Powered byEMF Online Poll

MARYONO CENTER

MARYONO CENTER

GALERY FOTO

 
Support : Partai Amanat Nasional | Dewan Pimpinan Cabang | Tambun Selatan
Copyright © 2013. MARYONO CALON LEGISLATIF DPRD F-PAN KAB. BEKASI - All Rights Reserved
Design by MASKOLIS Modify by Agoesthaman
Proudly powered by Blogger